Postingan

Koneksi Antar Materi Topik 3 Filosofi Pendidikan

  Nama : Ismilia Nur Cahya NIM : 225076850 Tugas : Koneksi Antar Materi Topik : 3 Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan   Identitas manusia Indonesia menjadi sebuah pemahaman yang berkesinambungan dalam proses belajar. Mahasiswa membangun perspektif kritis dengan mengacu pada Mata Kuliah Sosio-Kultural dan Mata Kuliah Psikologi Perkembangan untuk melihat bagaimana latar belakang sosial budaya dan pola asuh serta Mata Kuliah Pendidikan di Daerah Khusus. Jawab: Manusia Indonesia berarti identitas manusia yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia. Istilah kemanusian Indonesia dipilih mengingat tidak mudahnya mendeskripsikan apa dan siapa manusia Indonesia yang sesungguhnya. Kemanusiaan Indonesia dimaksudkan untuk menyampaikan pengertian luas dan mendalam tentang pengalaman manusia Indonesia yang terbentuk secara relasi

Koneksi Antar Materi Topik 2 Filosofi Pendidikan

  Nama : Ismilia Nur Cahya NIM : 225076850 Tugas : Koneksi Antar Materi Topik : 2 Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan   1.       Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda  mempelajari topik ini? Saya mempercayai bahwa peserta didik adalah objek yang harus diperhatikan dalam pembelajaran dengan memberikan materi ajar secara terus menerus untuk membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan hanya mengajarkan berdasarkan apa yang ada di buku ajar serta melaksanakan pembelajaran menyesuaikan tuntutan kompetensi yang harus digapai. Saya juga berpikir bahwa peserta didik  adalah kertas kosong yang harus ditransfer dengan ilmu pengetahuan. Tugas saya seorang pendidik adalah untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan. Apa yang saya diberikan kepada peserta didik sebagai suatu paket ilmu

When 22 Years Old

  Hai hai, udah lama nih gak nge-blog lagi, sebuah pembukaan yang membosankan bukan hehehe. Mau sedikit cerita untuk mengawali tulisan di tahun 2022 yang bagi anak kelahiran 2000 berarti menunjukan umur yang kini dimasuki, yap bertengger angka ‘22’—angka cantik pada tahun ini menunjukan gambaran bahwa memasuki umur kepala dua tidak secantik dan seindah ekspektasi semata, bisa dibilang tidak mudah untuk dilalui, bagiku mungkin seperti itu—entah bagimu apakah mudah melaluinya? Semua perasaan bercampur aduk, banyak pertanyaan yang menggantung tanpa jawaban dan tangisan yang tak perlu untuk dikeluarkan. Aku yang sekarang mungkin terlihat menyedihkan, seonggok manusia tanpa tujuan, memang membandingkan diri dengan orang lain tak bisa dibenarkan tapi bayangan akan hidup orang lain terus membayangi pikiran. Di umur yang semakin menua ini banyak yang dipertanyakan, apa saja perubahan yang telah dilakukan? Skill apa yang telah ditambah? Apakah menjadi pribadi yang lebih baik dari hari kemarin

Perjuanganmu Membutuhkan Proses [Tidak ada yang instan]

  Ketika harapan tak berjalan sesuai kenyataan Maka kecewa adalah hasilnya Mengutuk diri pada kegagalan Pasrah akan keadaan Padahal semesta sedang bekerja Membuat luka menjadi teman Agar kelak sebuah perjuangan Tak hanya mengenal keberhasilan Ada kalanya kita memeluk ego dalam diri Berkrompomi pada hati Tidak lagi berharap secara berlebih Karena hidup adalah rangkaian perjuangan Jalan juang yang penuh tantangan Tak selamanya kita berjalan diatas bukit Terkadang kita harus melewati lembah Menghadapi berbagai kemungkinan Jatuh, tergelincir, tertatih Bahkan menghadapi ketakutan Yang tak pernah terbayangkan Ketika beribu kesulitan menghadang Sungguh Allah sedang menyiapkan kemudahan Maka teguhkan hati Siapkan diri Dan teruslah berjuang Karena perjuangan tak hanya sebatas usaha Tapi beriringan dengan doa   Sudah sepedih apa perjuanganmu Hingga kini menyerah Atau mungkin Perjuangan itu hanya disuarakan Diresahkan bahkan selalu dip

Hikmah Pandemi dan Curahan Hati Anak

  Hmm.. kalau dipikir-pikir belum pernah selama ini berada di rumah kecuali pas masih kecil, ya terakhir lama dirumah ketika dulu masih duduk di bangku sekolah dasar. Sisa waktu selebihnya dihabiskan untuk merantau, jauh dari rumah itu sebenarnya bukan hal yang aneh. Ketika kini sudah tumbuh besar ternyata bukan diri ini saja yang mengalami perubahan. Orang tua di rumah yang selalu ditinggalkan pun terus menunjukkan perubahan. Tangan yang dulu kekar, kini mulai sering merintih ingin dipijat. Tenaga yang dulu besar, kini mulai melemah meminta tubuh untuk banyak beristirahat. Umur seakan menguras sedikit demi sedikit energi yang ada, kini hanya rasa sakit yang tertinggal ketika tubuh bekerja lebih dari pada batasnya. Demi anak! Semua dikorbankan demi anak, raga memang sudah tak kuat tapi jiwanya masih membara ingin memberikan yang terbaik. Nasihat lama itu benar, anak tak akan bisa membalas semua jasa kedua orangtua. Mimpi orangtua itu hanya satu, ingin anaknya menjadi anak sholeh/

Perempuan tersayang

Perempuan tersayang itu dipanggil 'Umi'. Kasihnya sepanjang masa, cintanya tulus dan abadi. Tidak ada yang dapat mengalahkan perasaan seorang ibu (Umi) kepada buah hatinya. Oh Umi, perempuan tersayangku... Jiwanya dilanda rasa cemas jika mendapati buah hatinya merintih kesakitan. Hatinya terluka bagaikan tercabik ribuan pisau jika melihat buah hatinya terluka entah itu luka batin ataupun fisik. Batinnya pun menangis ketika melihat air mata kesedihan mengalir dari sang buah hati. Umi akan selalu memberikan jiwa dan raganya untuk anak, buah hati yang dicintainya. Apapun akan dikorbankan ... demi kebahagiaan anak. "Apalah arti bahagia jika melihat anak menderita." ungkap Umi, yang tidak akan pernah berhenti memberikan kasih dan sayangnya. Umi lah yang pertama kali mengenalkan apa itu arti 'cinta' dalam kehidupan. "Kamu adalah cintanya Umi, nafas dan kehidupan Umi ada padamu." Umi berkata dengan mata yang berkaca-kaca, seakan ada batu besar yang menghala

Wahai tubuh ini bergeraklah!

Coba tanya pada dirimu, berapa umurmu sekarang? 10 tahun kah? 13 tahun kah? 15 tahun kah? Bukan, kamu telah berumur 2 dekade tepatnya 20 tahun. Umur yang sudah seharusnya dewasa dalam bersikap dan bertindak, memang menjadi tua bukan berarti dewasa tapi untuk seseorang yang sudah mengenal agamanya dengan baik seharusnya dapat menemukan makna sejati sebuah kehidupan. Kau tahu bahwa dalam melaksanakan apapun harus selalu melibatkan Allah walaupun itu adalah hal yang kecil, kau tahu orang yang dekat dengan Al-Qur’an adalah orang yang besar, kau tahu bahwa diri ini bukanlah milik kita sendiri, kau tahu bagaimana cara melakukan ibadah yang baik dan benar, kau tahu bahwa harta benda ini hanyalah titipan, kau tahu bahwa Al-Qur’an adalah sebuah petunjuk arah ketika tersesat, kau tahu dan sangat tahu tapi hanya itu saja. Menyedihkan, kau menginginkan surga tapi jalan yang kau tempuh berarah sebaliknya. Lalu, untuk apa kau hidup? Bukankah manusia diciptakan untuk beribadah. Bagaimana kualitas d